Wednesday, August 8, 2012

Cara Memenangkan Beasiswa ke Luar Negeri

Sekolah di luar negeri? Siapa sih yang nggak mau. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat. Mulai dari tujuan utama meningkatkan kemampuan akademik, memperluas pergaulan dan networking, melihat hal-hal baru serta budaya yang berbeda serta lebih banyak lagi. Khusus saya yang punya background arsitektur kuliah di luar negeri tentu saja berarti punya kesempatan mengunjungi tempat-tempat yang selama ini hanya saya lihat dari buku-buku dan majalah arsitektur saja.

Ok, back to the point gimana caranya agar bisa sekolah di luar negeri? Sebagaimana banyak jalan menuju Roma, banyak juga jalan yang terbuka lebar untuk sekolah ke luar negeri. Yang punya kocek tebal bisa melakukannya dengan self-financing. Tapi yang begini ya jumlahnya nggak banyak karena memang sekolah di LN berarti harus siap dana yang banyak bukan hanya menyangkut tuition fee yang tinggi namun juga living cost, insurance dan lain sebagainya.Yang punya motivasi kuat tapi kurang didukung dana bisa mencoba melalui pintu-pintu beasiswa. Yang pegawai negeri atau aktivis LSM malah lebih 'gampang' lagi karena para penyelenggara beasiswa amat menghargai mereka-mereka yang sudah dalam status bekerja tetap dan jelas kontribusinya bagi negara. Lalu, apa yang harus dilakukan? Untuk rakyat kebanyakan seperti saya ya memang MTM alias mau tak mau harus ikut jalur beasiswa. Jangan kuatir, sekarang ini banyak sekali tesedia jalur beasiswa sehingga peluang anda untuk mendapatkannya juga makin besar. Disini saya tidak memberikan langkah-langkah teknis yang harus anda lakukan karena yang begitu sudah banyak dibahas di blog-blog lain. Yang saya berikan disini adalah bagaimana memotivasi diri anda untuk memenangkan beasiswa yang sudah nyata terbukti berhasil untuk saya yakni :

1. Pelihara impian anda. Jika anda bermimpi sekolah di LN secara gratis, bersyukurlah! Banyak orang untuk bermimpi seperti itu saja tidak berani. Mimpi adalah langkah besar anda yang akan menuntun langkah-langkah kecil anda mencapai impian besar dalam hidup anda. Saya memulai langkah saya dari tahun 2008, nyaris berhasil 2009, sampai akhirnya  berhasil pada awal 2010!

2. Bayangkan anda berada di sana. Set tujuan anda. Apakah anda ingin bersekolah di Perancis, Belanda, Australia atau dimanapun, rajin-rajinlah browsing tentang tempat, kampus atau kota yang anda tuju. Hal ini akan membantu bawah sadar anda yang akan mendorong atau memotivasi anda dalam memenangkan beasiswa. Sebelum saya ke Belanda saya sudah 'jalan-jalan' lewat google map ke kota dan kampus tujuan saya sampai-sampai dosen saya di Belanda terkaget-kaget waktu ekskursi saya sudah tahu nama-nama jalan disitu. 

3. Perbaiki  bahasa Inggris anda. Bisa anda lakukan lewat kursus intensif baik IELTS maupun toefl bisa juga melalui materi-materi yang anda download di internet. Untuk melatih speaking and listening ada baiknya juga anda melakukannya dengan menonton siaran luar macam Star World, BBC dan CNN tanpa melihat teksnya. Nah, kalo merasa amunisi anda sudah cukup anda bisa ambil tes yang diakui secara internasional. Anda bisa memilih ikut IELTS atau TOEFL di lembaga-lembaga seperti IDP, IALF maupun lembaga bahasa Inggris yang ada di kampus (jika mereka menyelenggarakan tes TOEFL baik ITP maupun IBT/bukan tes lokal). Semua tes tersebut kurang lebih saja tingkat kesulitannya, tapi bagi saya pribadi saya lebih suka IELTS karena lebih bisa 'dinikmati' hehehe. Dan berhubung setelah 2 tahun sertifikat tersebut kadaluarsa, maka anda harus banyak2 apply ke program-program beasiswa yang berbeda. Jangan bersandar hanya pada satu jalur karena justru kadang anda lulus di jalur yang tidak anda lirik sebelumnya! 

4. Bergaullah dengan orang-orang yang punya motivasi sama dengan anda. Kenapa? Karena anda akan lebih mudah mendapat info lowongan beasiswa. Selain itu, orang-orang seperti ini membuat anda semakin terpacu dan mendukung usaha anda. Di kampus saya punya 'geng' dalam hal ini. Terdiri dari beberapa teman yang memang saling mendukung untuk bisa sekolah di LN. Bersama kami kursus IELTS kemudian mengikuti tes-tes beasiswa. Sungguh menyenangkan akhirnya pada saat impian kami terwujud.

5. Rajin-rajinlah mengunjungi situs-situs beasiswa. Lihat semua persyaratan yang dibutuhkan. Buatlah diri anda eligible. Jangan berpikir sulit tapi lakukan saja apa yang diminta seperti CV, rekomendasi dan essay yang berkaitan dengan jurusan yang akan diambil. Masing-masing program beasiswa memiliki requirements nya sendiri-sendiri. ADS dan Stuned termasuk program yang relatif tebal formulir aplikasinya, sementara Fulbright dan Dikti termasuk yang tipis. Pintar-pintarlah 'menjual' potensi anda saat mengisi form tersebut. Pastikan pilihan yang anda akan ambil relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa.

6. Jangan mudah menyerah dan putus asa. Pepatah lama kegagalan adalah sukses yang tertunda itu benar. Seringkali Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan tapi Dia memberi apa yang kita butuhkan. Dan perjuangan itulah yang membuat kita tahan banting. Saya dulu pikirannya hanya pengin ikut ADS saja, mungkin karena kebanyakan kursus di IDP. Sangat senang waktu dapat panggilan interview dan tes IELTS ADS tahun 2008, lalu drop lagi setelah dinyatakan tidak lulus meskipun hasil tes saya saat itu bagus. Lalu saya coba lagi lewat jalur Dikti tahun 2009. Berkas diterima, interviewpun OK. Tapi pada saat itu tidak ada yang menggantikan posisi saya di jurusan jadi saya minta pengunduran waktu berangkat. Akhirnya saya pun gak lulus dengan sukses. Cukup bersedih-sedih saya pun banting stir, ke Fulbright, Stuned dan Ford! Saya lulus di Fulbright dan Stuned dengan sukses namun gagal di Ford karena surat rekomendasi yang lambat sampai ke alamat. 

Intinya, there is a way when there is a will. Kata teman saya sesama Stuneder, beasiswa bukan untuk orang pintar tapi buat mereka yang mau berusaha lebih. Berusaha lebih untuk memantaskan diri mendapatkannya. So, ganbatte kudasai everyone!!!

No comments:

Post a Comment