Friday, September 3, 2010

Follow your dream









aku lupa ya apa komenku wkt masuk arsitektur UII tp ingatku waktu itu kakak bilang dimana pun kita berada pasti bisa asal mau berusaha. Terima kasih untuk kakak atas dukungannya waktu itu, dan aku bersyukur dididik di kampus yang disiplin tetapi juga sangat terbuka. Dan bertemu jodoh pula hahaha......Dan bersyukur karena my lovely bukan tipe2 cowok feodal yang gak mau lihat pasangannya maju.
Banyak yang mempertanyakan keputusanku untuk sekolah diluar, I said I just following my dream. Kata Oprah kita tidak akan pernah tau potensi kita sampai kita keluar dari 'comfort zone'. Kita bisa belajar banyak dari negara lain. Paling tidak dari hal-hal kecil (tapi berdampak besar) seperti sampah. Di sini tidak ada tukang sapu jalan, tapi semua orang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Setiap cluster perumahan ada ruang terbuka dengan danau untuk penyerapan. Untuk kota yang ukurannya gak ada 1/4 nya luas Samarinda, Ruang Terbuka Hijau (RTH)nya amat luas dan diisi pohon2 yang umurnya sudah ratusan tahun. Sistem ekonomi yang dikembangkan adalah jaring laba-laba di mana ada multi entry dan multi exit. Disebut dengan Centrum yang terletak di pusat kota. Untuk berbelanja orang harus parkir di luar kemudian berjalan menyusuri jalan2 kecil di mana rumah2 itulah yang jadi tokonya. Sehat sekali kan? Dan di sini juga ada 2 toko Indonesia hahahaaa....jadi bisa beli gula merah, kemiri, singkong, tempe bahkan kelepon! Dasar perut Indo mana bisa kenyang makan roti? Jadi dah tiap hari masak. Untuk harga makanan untungnya gak beda jauh...bahkan untuk buah2an jauh lebih murah di sini daripada di Samarinda. Anggur2 manis tanpa biji itu cuma 40 rb dpt 2 kg!
Jadi kota ini gak punya mall. Sebenarnya dulu Samarinda mengadaptasi dengan sangat baik konsep jaring laba2 ini melalui Citra Niaga, tapi karena penanganan yang salah kawasan itu seperi mati suri. Bagusnya, mereka punya banyak perpustakaan di sini! Nah lho....pemimpin2 Indonesia, jangan kawasan perdagangan mulu yang dibangun perpus diabaikan.
Di sini juga ketemu dengan banyak mahasiswa Indonesia, bener kata P.Tom jadi gak terlalu homesick. Anak2 bachelor di international program malah lebih dari 50% dari Indo, udah gitu sebagian besar adalah self financing...ckckckck...karena Stuned dan HSP tidak membiayai program ini.
Di sini kemana2 enaknya naik sepeda. Karena disediakan jalur khusus lengkap dengan lampu merahnya. Dan karena topografinya datar2 aja gak bikin capek. Aman pula karena di sini gak ada orang ngebut bw mobil...jadi jarang banget dengar suara klakson. Hal ini juga membuat orang2 tua dan difabel di sini bebas beraktivitas karena aksesibilitasnya terjamin. Transportasi umum jg sangat mudah karena ada bis yang bisa menjangkau hampir seluruh bagian kota. Dan untuk bis yang sangat nyaman itu byrnya cuma 1 euro 20 cent. Tempat duduk bagian depan untuk manula, anak2 dan difabel. Yang sehat wal afiat, monggo duduk di belakang. Kapan ya kita?

4 comments:

  1. Wkt itu aku blg `klo Allah meluluskanmu di situ berarti itu yg terbaik untukmu`. Nah skrg terbukti kan, siapa yg nyangka dirimu smp ke Belanda. Salam dr seluruh keluarga. Btw di sana puasa berapa jam?.

    ReplyDelete
  2. Wkt itu aku blg `klo Allah meluluskanmu di situ berarti itu yg terbaik untukmu`. Nah skrg terbukti kan siapa yg nyangka dirimu smp ke Belanda. Salam dr seluruh keluarga. Baik-baik ya di negeri org. Btw puasa di sana berapa jam?. Bkn foto dgn latar belakang Tulip dong, he3.

    ReplyDelete
  3. ya blm buka taman di Keukenhoff ntar nunggu musimx aja travelling sekalian ke ladang2 tulip...buka puasax skrg jam 20.18. Tapi ni gak kena libur mlh overnight stay field trip ke luar kota. Ya tp ttp antusias menyambut Idul Fitri...byk tmnx jg...Mohon maaf lahir batin buat semua keluarga :)

    ReplyDelete
  4. sbnrx gak cuma tulip, disini bungax bgs2 bgt,murah2 n seger2...secara aku yg gak byk liat bunga bgs di samarinda tentu aja ijo liat buket2 bunga di supermarket

    ReplyDelete